Home » Medali » Simbol Kebanggaan yang Terbuang
Simbol Kebanggaan yang Terbuang
Diposting oleh Unknown on Selasa, 21 Oktober 2008
Sebuah kawasan loakan yang cukup terkenal menjadi tempat saya meluangkan waktu di Bandung beberapa waktu lalu. Entah kebetulan atau tidak, saya iseng berhenti di dasaran penjual jam tangan. Hati ini sebenarnya tidak tertarik mengamati jam-jam usang yang dipajang berjejer di sebuah rak kaca berpenyangga kayu yang sudah mulai rapuh dimakan usia.
Tapi, tunggu dulu! Mata saya tertuju ke sebuah benda unik. Setelah saya pegang, terkejutlah saya. Ternyata, benda tersebut adalah sebuah medali. Ya, sebuah medali yang harusnya membuat bangga pemiliknya. Mengapa tidak? Medali itu adalah medali, yang pastinya diperoleh dengan perjuangan, di ajang Pekan Olah Raga Nasional (PON) ke-4 di negeri ini. PON kala itu berlangsung di Makassar pada tanggal 29 September – 6 Oktober 1957. Semua itu tercetak pada medali yang merupakan medali utama,medali emas yang berdiameter 5cm ini.
Pertanyaan bermunculan di benak saya. Kenapa medali ini dibuang? Atau kenapa medali ini jatuh ke tangan pedagang barang bekas? Sudah tidak banggakah pemilik medali ini untuk merawatnya, bahkan sekadar untuk sebuah kebanggaan diri, keluarga ataupun penerusnya? Ataukah penerus dari pemilik medali ini tidak merasa bangga dengan apa yang telah dicapai pendahulunya itu? Mungkin pertanyaan-pertanyaan saya itu tidak akan terjawab.
Kenyataannya, medali penting itu ada pada saya. Saya yang sama sekali tidak tahu kisah dibaliknya. Saya yang hanya dengan menyimpannya saja merasakan kebanggaan itu ada.
KOLEKSI PRIBADI
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar